Minggu, 10 April 2011

Pertaruhan Moral bangsa......Siapa yang bertanggung jawab????

PENAJAM - Jika sebelumnya di Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara (PPU), ada kejadian “Pakde Cabul”, yang tega menggarap keponakannya sendiri yang berumur 16 tahun, kasus serupa terjadi lagi di Kecamatan Sepaku, Jumat, (25/3), sekira pukul 13.00 Wita.
Kejadian pencabulan kali ini, lebih miris, karena korban masih balita, (sebut saja Bulan, Red.) yang berumur 4 tahun. Pelakunya, paman Bulan berinisial STN (17) yang notabene adik ibu Bulan. Parahnya lagi, tersangka selama ini tinggal serumah di Desa Bukit Raya Sepaku, dan makan dari hasil keringat orangtua korban.
“Ini kejadian yang ke-5 di PPU sejak awal tahun. Dan yang kedua antara paman dengan keponakan,” kata Kapolres PPU AKBP Widaryanto melalui Kasatreskrim AKP Dandi Ariyo Yustiawan kemarin (8/4).
Dikatakan Dandi, kasus pencabulan ini ditangani polisi saat YLT, ayah Bunga, melaporkan pencabulan oleh STN, Sabtu (26/3), selang sehari setelah kejadian sekira pukul 10.00 Wita ke Polsek Sepaku.
Mendapat laporan, petugas langsung bergerak dan menggelandang STN dan melakukan pemeriksaan.  Saat ini, tersangka dititipkan di jeruji sel Mapolres PPU. “Ayah korban memergoki STN sedang menggagahi anaknya. Dan langsung menarik korban untuk diamankan dari tersangka,” kata Dandi.
Kronologis kejadian, jelas Dandi, pencabulan terjadi saat tersangka bersama keluarga Bulan di sawah yang saat itu sedang musim panen. STN tak membantu panen dan pergi memancing ikan di sawah sekira 100 meter dari pondok tempat bermain korban. “Karena orangtuanya sedang sibuk memanen, korban bosan dan pergi menghampiri pamannya yang saat itu sedang memancing,” kata Dandi.
Entah setan apa yang merasuki, STN tega menggauli keponakannya sendiri. “Tersangka melakukan pencabulan di pematang sawah. Korban dibujuk akan diberi uang Rp 10 ribu jika mau buka celana dan tak bilang kepada siapa-siapa,” jelasnya.
Saat STN menggagahi korban, muncul YLT dan langsung menarik adik iparnya dan langsung membawa korban menjauh dari STN. Kejadian kelam yang dialami Bulan, rupanya langsung berdampak pada psikologisnya. Bahkan, petugas penyidik dari unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres PPU sempat kesulitan saat melakukan pemeriksaan. Setelah kejadian tersebut, Bulan minder bergaul dengan teman sebayanya. Bahkan takut jika melihat orang asing hingga hanya mengurung diri di rumah.
“Kami membutuhkan waktu sejam lebih untuk menanyai korban. Korban takut saat melihat orang-orang baru dan bahkan petugas diusir karena masih trauma,” kata petugas penyidik dari Satreskrim Polres PPU....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar