Senin, 30 Mei 2011

PMBC Penajam Paser Utara, Berambisi Gelar Event Sepeda Nasional

Penajam Paser Utara Mountain Bike Community (PMBC), merupakan tempat berkumpulnya orang yang menyukai olahraga sepeda gunung di Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam. Mereka yang mayoritas terdiri dari anak muda berjiwa petualang ini sering menempuh jalur atau rute yang sulit dan menantang.
PMBC sampai saat iniberanggotakan50 orangdipimpinHM Nasir, dan dibina Alimuddin,Kabag Kesra Setkab Penajam Paser Utara. Mereka mengajak wargabergabung dan terus meng-gowes– istilah bersepeda. “Selain kita sehat masih banyak manfaat yang diperoleh dari bersepeda yang salah satunya kita bisa menambah teman dan koneksi,” kata Nasir,bapak dari dua anak laki-laki itu.
Dari pengalamannya sebanyaktiga kali mengikuti gelaran eventsepeda  sampai di luar Kaltim, masing-masingdua kali mengikuti eventsepeda di Kota Balikpapan dan satu kali eventJambore Sepeda Nasional di BanjarBaru,Kalsel.Sekira Juni nanti, kembali akan mengikuti event yang sama di Samarinda atau Tenggarong. “PMBC berkeinginan untuk mengadakan kegiatan atau eventsepeda nasional di daerah ini,” kata Nasir. 
“Kami cukup banyak belajar dari eventyang sudah diikuti, dandari situ kita bisa mengevaluasi kekurangan dan kelebihan penyelenggaraan eventsepeda.Beberapa pihak telah mendukung rencana ini, sisa bagaimana menyusun perencanaan yang matang  sehingga dapat terlaksana. Rekan dari daerah lain sangat memotivasi kami untuk bisa juga diselenggarakan di Penajamdan mereka bersedia hadir,” tambahnya.
Ilman,rekan Nasir di PMBC menuturkan,eventsepeda nasional bukan hal mustahil untuk diselenggrakan di Penajam,melihat jalur atau trek yang dimiliki daerah ini sangat bagus dan tidak kalah dengan daerah-daerah lain yang pernah menyelengarakan event.  “Kami sangat berambisi ini bisa terlaksana,karena kami sudah mempunyai jalur trek yang selama ini kami tempuh,dan kami yakin ini bagus dan menjadi peluang kami terutama untuk bisa menyelenggarakan hal yang sama dan memperkenalkan potensi daerah,” ujar Ilman.
Dalam eventsepeda nanti,PMBC akan menawarkan jalur trek salah satunya jalur pantai. Ruteini jadi andalan karena akan dilewatkan di seputaran jalur Pantai TanjungJumlaiyang juga merupakan objek wisata. “Kami sangat membutuhkan dukungan  dari semua pihak agar kegiatan ini bisa terlaksana.Untuk waktunyakami belum bisa memastikan,  mudahan tahun ini bisa terlaksana.Besar harapan kami ini agar eventsepeda nasional ini bisa terselenggara..

Sabtu, 21 Mei 2011

Dilikiuidasi Jadi SMK

PENAJAM - Hingga 2014 nanti, Penajam Paser Utara siap menjadi kota vokasi atau pendidikan yang berbasis kejuruan. Tanda-tanda ke arah sudah terlihat. Sekolah kejuruan terus bermunculan, baik negeri maupun swasta, dengan beragam jurusan keahlian. Ada teknik komputer, teknik mesin, teknik otomotif, tata boga, wirausaha, bahasa Inggris, hingga akuntansi.  
Memang saat ini jumlah sekolah umum lebih banyak. Dari 21 sekolah, baru 8 yang berkurikulum SMK, dimana 2 diantaranya merupakan konversi dari SMA. Sisanya adalah SMA dan Madrasah Aliyah. Tapi meihat tren selama 3 tahun terakhir, tampaknya minat siswa mulai bergeser ke SMK. Hal itu terbaca dari beberapa SMA/MA yang tak “berpenghuni”.
Misalnya SMA Negeri 7, tahun ini hanya meluluskan 13 siswa yang tersisa. Karena saat penerimaan siswa baru 2 tahun lalu, sama sekali tak ada pendaftar. Tapi ketika Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) mengganti statusnya menjadi SMK 5, siswanya kini tumbuh jadi 80 orang. Dan tahun ini diprediksi akan bertambah. Hal yang sama juga terjadi di SMA Muhammadiyah Babulu.
“Semua terjadi secara alamiah. Artinya orangtua siswa sekarang lebih tertarik menyekolahkan anaknya ke SMK. Mungkin pertimbangannya, setelah lulus mudah dapat kerja,” terang Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdikpora PPU Joko DF.
Kebijakan lain yang dilakukan Disdikpora untuk mengejar target kota vokasi, yakni setiap siswa yang masuk ke SMA diwajibkan untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi jika lulus nanti. Kalau tidak ada jaminan dari orangtua, maka anaknya diminta untuk menempuh pendidikan ke SMK. Meski tak menutup kemungkina, lulusan SMK juga bisa meneruskan kuliah.
Pertimbangannya, kalau siswa hanya berbekal ijazah SMA, kecil kemungkinan bisa terserap di pasar kerja, karena tidak dibekali keterampilan yang cukup.  Maka daripada akhirnya hanya jadi pengangguran, lebih baik belajar di SMK. “Setidaknya kalau mau kerja atau buka usaha setelah lulus, sudah punya skill,” jelas Joko.
Tujuan lain dari kebijakan yang akan diterapkan tahun ini, lanjut Joko, nantinya keberadaan SMA dipersiapkan untuk mencetak sumber daya berkualitas. Setidaknya dari sisi keilmuan lebih sempurna. “Konsekuensinya, jumlah SMA bakal tergerus. Tapi tidak masalah, tujuan akhir kita memang ingin memperbanyak SMK. Sehingga pada tahun 2014 nanti, komposisinya menjadi 60 persen SMK, dan 40 persen SMA.

Selasa, 10 Mei 2011

SMK 2 PPU Juara Lomba IT Software Application, Kalahkan Siswa Terbaik Se-Kaltim

PENAJAM - Dunia pendidikan di Penajam Paser Utara seperti tak pernah sepi dari prestasi. Penghargaan demi penghargaan terus diraih, baik berskala lokal, nasional, maupun internasional. Terbaru, duta-duta dari  SMKN 2 mampu menyabet juara I pada lomba keterampilan siswa tingkat provinsi untuk bidang IT software application. Sementara beberapa bidang teknologi lainnya, meraih tempat kedua dan ketiga.
Keberhasilan ini mengulang sukses tahun lalu, dimana pada kompetisi serupa, satu siswanya dinobatkan sebagai juara pertama untuk bidang IT Networking Support.
Ajang yang digelar di Politeknik Negeri Samarinda, 2-5 Mei lalu, SMKN 2 mengirim 6 siswa terbaiknya, masing-masing Joko Warsito (IT software application), Periyaldi (IT networking support), M Herdiyanto (web design), Suhaidi (animasi), Alimatussaleha (design graphic technology), dan M Syarifuddin (electrical installation).
”Alhamdulillah Joko dapat juara I, dan akan mewakili Kaltim pada lomba yang sama tingkat nasional, 16-21 Mei ini di Jakarta. Periyaldi juara 2, dan Herdiyanto dapat juara 3,” terang Kepala SMKN 2 PPU Drs Kuswari MPd.
Tentu prestasi ini menjadi kebanggaan sekolah karena mampu mengharumkan nama daerah. Meski baru berdiri 5 tahun lalu, sekolah yang berlokasi di Nipahnipah ini mampu bersaing dengan SMK unggulan lain di Kaltim yang lebih dulu eksis. “Mohon dukungan agar siswa kami bisa memberi yang terbaik,” pinta Kuswari.
Menurut Kuswari, semua siswa yang dikirim pada lomba tadi terpilih berdasarkan proses seleksi yang ketat. Artinya pihak sekolah tak asal tunjuk. Diantara siswa saling bersaing untuk jadi yang terbaik. “Joko (Warsito) misalnya, memang gemar utak atik komputer, dan memang punya kemampuan aplikasi. Wajar kalau akhirnya ajuara,” kata Kuswari.
Kini, agenda kejuaraan akademik lain sudah menunggu SMK 2. Terdekat adalah  lomba refrigation tingkat Kaltim yang diwakili Rahman Effendi, siswa jurusan teknik pendingin. Sementara kelompok nonteknologi adalah lomba debat bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan kewirausahaan.  “Insya Allah digelar Agustus atau September nanti,” kata Kuswari yang juga pernah menjabat Wakil Kepala SMKN2 Balikpapan ini.
Untuk diketahui, SMKN 2 PPU memiliki 527 siswa yang tersebar di 7 jurusan keahlian, masing-masing teknik pendingin, teknik komputer jaringan, teknik audio video, teknik multimedia, teknik pengelasan, teknik listrik instalasi, dan teknik tata boga

Jumat, 29 April 2011

Kesejahteraan anggota DPR apakah menjamin kinerjanya?

PENAJAM -Layanan pendidikan, kesehatan dan masalah infrastruktur jalan masih menjadi sorotan masyarakat terkait pembangunan di Penajam Paser Utara (PPU).
Tiga masalah tadi selalu dikeluhkan warga saat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU melakukan reses ke konstituen masing-masing pada 26 hingga 30 April 2011.
Anggota komisi II DPRD PPU Anwar Sanusi mengatakan, ia kebanjiran keluhan mengenai tiga masalah tersebut saat menampung aspirasi masyarakat di Dapil Waru-Sepaku, Rabu (27/4) malam. Menurut Anwar, pihaknya akan menampung semua keluhan warga dari daerah pemilihannya untuk disuarakan dalam rapat-rapat internal di DPRD.
“Kami bisa menyerap aspirasi masyarakat ya dari reses ini. Semoga, nanti dengan banyaknya informasi dan laporan warga bisa kami tindak lanjuti di DPRD,” tegasnya.
Secara umum, kata politisi Partai Patriot itu, aspirasi yang disampaikan masyarakat sejauh ini masih berkutat seputar infrastruktur. Diantaranya jalan yang tak tersentuh perbaikan, hingga sarana pendidikan yang ukup jauh dari jangkauan warga,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris DPRD Kabupaten PPU Ahmad Usman mengatakan, kegiatan reses para anggota DPRD dilakukan 26 hingga 30 April 2011. Dikatakannya, 25 anggota DPRD akan turun ke tengah masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing.
Menurut mantan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan itu, kegiatan reses tersebut  untuk menyosialisasikan APBD 2011 yang telah dilaksanakan pemerintah dan telah mendapatkan persetujuan dari DPRD. Termasuk program rencana, hingga program yang telah dilaksanakan Pemerintah PPU.
Usman menambahkan, dalam melakukan kegiatan reses, setiap anggota DPRD mendapat anggaran sekitar Rp 13 juta. Dana tersebut untuk biaya pelaksanaan reses, diantaranya  biaya alat tulis kantor, sewa tempat dan kursi, konsumsi serta biaya percetakan. “Terkait penggunaan dana tersebut, wajib dilaporkan satu minggu setelah usai masa reses,” terangnya

Asusila, Tanggung jawab siapa????

PENAJAM – Kasus asusila yang terjadi di wilayah Penajam Paser Utara cukup tinggi.  Betapa tidak, dalam 4 bulan terakhir saja, unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres PPU sudah memproses sedikitnya 5 kasus pecabulan.  Bahkan, yang paling miris, ada korban yang baru berumur 3 tahun. Dan sebagian besar, pelaku adalah orang dekat.
Kapolres PPU AKBP Widaryanto didampingi Kasatreskrim AKP Dandy Ario Yustiawan mengatakan, hingga saat ini masih belum ada yang masuk dalam tahap II atau penuntutan. “Masih dalam penyidikan semua. Belum ada berkas yang dilimpahkan,” kata Dandy ditemui di ruangannya kemarin.
Memang, untuk kasus pencabulan, pihaknya tak bisa berbuat banyak jika tak ada laporan dari masyarakat. “Jumlah itu, (5 kasus, Red.) yang dilaporkan ke Polisi lho ya. Saya tak tahu berapa banyak yang tak lapor,” tegasnya.
Dandy mengatakan, saat ini yang menjadi perhatian adalah peran serta dari keluarga untuk terus mengawasi anggota keluarganya. “Intinya harus terus diawasi. Kalau punya anak cewek, keluarga harus tahu dengan siapa ia bergaul. Jangan sampai orang tua tak tahu apa-apa dengan lingkungan anaknya,” tegasnya.
Kasus tindakan asusila memang tak selamanya masuk dalam jalur hukum. Terbukti, hingga saat ini, satuan penegak Peraturan Daerah (Perda), Satpol PP PPU telah mendata sedikitnya 6 pasangan mesum terjaring razia.
“Kami hanya bisa mendata dan meminta para pasangan itu untuk membuat surat pernyataan tak mengulangi perbuatan mereka lagi,” kata Kepala Satpol PP PPU Alimuddin didampingi Kasubag Tata Usaha Satpol PP Ainie, saat ditemui di ruangannya, kemarin. 
Dibeberkan Ainie, yang terbaru, Satpol PP menjaring sepasang muda-mudi melakukan “aksi panas” di pinggir Jl Provinsi Km 12 Lawelawe, Rabu (27/9) malam.  “Mereka kami tangkap dengan barang bukti celana dalam. Anggota kami mengamankan mereka sesaat setelah melakukan hal tersebut,” katanya.
Dibeberkannya, pasangan yang diamankan berinisial BU  (24), warga Gang Baruah Waru dan teman kencannya NS (18) warga RT 14 Petung. “Untuk pemeriksaan kami menginapkan mereka di sel kantor Satpol PP sebelum ada penjemputan dari pihak keluarga,” katanya.
Selama 4 bulan terakhir, kata Ainie, Satpol PP sudah menjaring 6 pasangan yang tertangkap basah berduaan dalam suatu tempat tanpa adanya ikatan pernikahan. “Biasannya kami amankan yang sedang menginap di hotel, dan juga di tempat-tempat yang sepi,” beber Ainie yang menambahkan Satpol PP melakukan penangkapan dengan dasar Perda No 17 Tahun 2009 tentang Ketertiban Umum

Kamis, 28 April 2011

TANJUNG JUMLAI LOKASI MESUM

PENAJAM -Tiga pasangan remaja tertangkap basah sedang bermesraan di tempat terbuka di kawasan objek wisata Pantai Tanjung Jumlai, Penajam, Penajam Paser Utara. Ketiga pasangan yang tengah dimabuk asmara itu tertangkap oleh razia yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) baru-baru ini.
Kepala Seksi Pengendalian Operasional (Kasi Dal Ops) Pol PP Ady Irawan, kemarin, mengatakan keenam remaja tersebut melanggar Peraturan Daerah (Perda)  Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 17 Tahun 2009 tentang Ketertiban Umum.
“Karena itu, siapapun yang kedapatan bermesraan di tempat umum pasangan yang bukan muhrim maka kami segera menindak mereka dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku di daerah ini,” tegas  Ady Irawan.
Keenam  remaja tersebut masing-masing berinisial RE (warga Desa Girimukti RT 21 Penajam), bersama pasangannya Nr (warga Kelurahan Riko, Sepaku). Kemudian, pasangan Tim (warga Babulu Darat RT 01) dan Sy (warga Balikpapan Utara). Serta pasangan NH (warga  Longkali RT 02 Paser)  dengan FR yang juga tinggal di Long Kali.
Ady mengatakan, setelah selesai dilakukan pemeriksaan, keenam remaja pelaku pelanggaran ini berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi dan dibebaskan dengan dijemput orang tua mereka masing-masing.
Sementara pada kegiatan yang sama, Satpol PP juga melakukan pemantauan ke sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan instansi-instansi pemerintahan, dan telah mencatat  sebanyak 170 pegawai, yang sebagian di antaranya terdapat pegawai honor dinyatakan tidak ikut apel pagi.
Dikatakan, apel pagi di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara merupakan bagian dari peraturan bupati (perbup) yang mengharuskan setiap pegawai mengikuti apel pagi dan sore. Bagi pegawai yang tidak ikut apel dikenakan sanksi telah melanggar disiplin pegawai dilingkungan pemerintah daerah.

Minggu, 24 April 2011

Menikah, 8 siswa tak ikut UN

SEBANYAK 14 orang dari 1.385 siswa SMA/SMK tidak mengikuti  Ujian Nasional (UN) dengan berbagai alasan. Jumlah itu, 8 diantaranya mengundurkan diri karena alasan menikah, 1 orang meninggal dunia, dan 1 orang tersangkut perkara hokum. Sementara 4 lainnya tanpa alasan yang jelas.
“Kami sudah telusuri apa penyebabnya sehingga ada beberapa siswa yang sudah terdaftar sebegai peserta, tapi tidak mengikuti UN. Ternyata kita temukan alasan yang berbeda-beda, termasuk delapan siswa menikah menjelang UN,” kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah SMA/SMK Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Penajam Paser Utara Joko, kemarin.
Mengenai pelaksanan UN tahun ini, Joko menambahkan, target kelulusan UN yang digelar 18 hingga 21 April lalu adalah 100 persen. ”Kita sangat optimistis angka kelulusan kita memenuhi target 100 persen, karena sebelum masuk pelaksnaan UN berbagai persiapan dilakukan, demi mengejar target kelulusan tadi,” ucap Joko.
Ia berharap target tersebut dapat tercapai. Namun meski berbagai persiapan sudah dilakukan, dirinya juga mengharapkan kepada peserta UN agar senantiasa berdoa, karena doa juga merupakan modal utama. ”Dengan pelaksanaan UN yang berjalan dengan baik tersebut, kita harapkan tetap berdoa untuk meraih hasil yang baik.
Untuk pengumuman hasil UN tingkat SMA/MA/SMK dilaksanakan pada 16 Mei mendatang. “Kami harap tanggal 16 Mei yang merupakan rencana pengumuman hasil UN tingkat menengah bisa mendapatkan hasil sesuai target kelulusan,” katanya.